![]() |
Dok, foto; Konferensi pers, Kapolres Tulungagung Evaluasi Lonjakan Kasus Kecelakaan Sepanjang Operasi Ketupat Semeru 2025. Kamis (10/4/2025). |
MSRI, TULUNGAGUNG - Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi di dampingi Kasihumas polres Ipda Nanang usai konfrensi pers Ungkap rilis balon udara liar. Kamis (10/4/2025).
“Yang pertama penindakan sahur on the road menggunakan sound sistem, sebanyak 13 SOTR yang dilakukan penindakan”, ujar AKBP Taat, Kamis (10/04/2025).Kepada wartawan mengatakan evaluasi sepanjang operasi ketupat semeru 2025.
“Alhamdulilah selama ramadan tidak ada insiden perkelahian antar kelompok yang disebabkan kegiatan SOTR”, sambungnya.
Sepanjang operasi ketupat di Kabupaten Tulungagung terjadi 19 kecelakaan lalu lintas, empat diantaranya menimbulkan atau meninggal dunia.
“Update tentang wisata, untuk wisata terutama wisata air atau wisata laut pantai sepanjang liburan Idul Fitri Alhamdulillah tahun ini Zero insiden tidak ada kecelakaan tidak ada pengunjung yang tenggelam atau hanyut di pantai”, ungkap Kapolres.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pengelola wisata pantai, ini berkat kerja keras seluruh pengelola. Pengelola memasang papan imbauan dan kemudian menyiarkan petugas penyelamat”, lanjutnya.
Lebih lanjut Kapolres Menyampaikan, untuk arus lalulintas sepanjang liburan Idul Fitri kemarin alhamdulillah lancar tidak ada hambatan.
“Memang ada peningkatan arus lalu lintas kaitannya dengan wisata itu terjadi di hari Kamis lebaran keempat dan juga hari Sabtu lebaran ke-6, namun secara umum lancar”,kata AKBP Taat.
“Peningkatan kepulangan yang dari arah selatan dari Besuki dan juga Trenggalek yang memasuki wilayah Besuki namun kami lakukan rekayasa lalu lintas pengalihan arus kemudian penjagaan pengaturan termasuk modifikasi arus lalu lintas secara manual”, sambungnya.
Sementara pada periode yang sama tahun 2024, korban meninggal tercatat dua orang.
“Memang ada sedikit peningkatan dari sisi jumlah kasus maupun korban jiwa, tapi secara umum angka ini masih tergolong rendah,” ujar AKBP taat.
Ia menjelaskan lonjakan kasus disinyalir berkaitan dengan meningkatnya volume kendaraan selama masa libur Lebaran.
Menurut dia, kepadatan lalu lintas kendaraan terpantau di sejumlah titik rawan yang menjadi perhatian petugas.
Lima lokasi "trouble spot" atau titik kepadatan tertinggi tercatat di simpang tiga Jalur Lintas Selatan (JLS), simpang tiga Bandung, simpang tiga Jetaan, simpang empat Cuiri, dan jalan raya Ngantru.
“Mayoritas kecelakaan terjadi di wilayah perkotaan, namun untuk empat korban jiwa, seluruhnya terjadi di wilayah pinggiran,” ujarnya.
Adanya pergeseran titik kepadatan dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2024 arus padat terjadi di sekitar Jembatan Lembu Peteng dan Jembatan Ngujang 1, kata dia, pada tahun ini 2025 justru bergeser ke simpang tiga Jetaan dan simpang empat Cuiri.
Memang itu pergerakan lokal, artinya masyarakat mau lebaran mungkin atau mau berkunjung ke saudara,
namun bisa kita notifikasi secara umum arus lalu lintas sepanjang operasi ketupat, khususnya pasca lebaran ini normal.
Tidak ada keluhan dari masyarakat, peningkatan, antrian di Lampu Merah masih dalam batas yang normal dan wajar.
Menurut dia, fenomena ini terjadi karena banyak pengendara memilih jalur alternatif guna menghindari kemacetan di pusat kota.
KapolresTulungagung AKBP taat akan melakukan evaluasi dan pemetaan ulang titik rawan kecelakaan sebagai bagian dari persiapan pengamanan arus balik dan kegiatan mudik pada masa libur mendatang 2026". ujar AKBP taat.
Sementara itu, nanti Pada bulan Juni 2025 Polres Tulungagung juga akan menyelenggrakan vestifal untuk balon udara.untuk bisa menciptakan suasana masyarakat di kabupaten Tulungagung tertib.aman.ayem dan juga tentrem." pungkasnya.
Reporter: Roni Yuwantoko
(Kaperwil Jatim )
dibaca
Posting Komentar