Media Suara Rakyat Indonesia.id

Murid SMPN 14 Jember Kesurupan Massal Usai Ikuti Upacara Bendera

Murid SMPN 14 Jember Kesurupan Massal Usai Ikuti Upacara Bendera
Dok, foto; Murid SMPN 14 Jember Kesurupan Massal Usai Ikuti Upacara Bendera. Keterangan pers, Senin (17/2/2025).

MSRI, JEMBER - Puluhan murid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Jember, Jawa Timur mengalami kesurupan massal, Senin pagi (17/2/2025).

Insiden tersebut terjadi, setelah murid di sekolah kawasan Kelurahan Jemberlor Kecamatan Patrang Jember ini mengikuti upacara bendara pukul 07.30 WIB.

Kepala SMP Negeri 4 Jember Surawi mengatakan, totalnya ada 32 pelajar yang kesurupan. Mereka kejang-kejang dan tertawa sendiri setelah mengikuti upacara bendera.

“Hal itu diketahui selesai upacara, saat anak-anak masuk kelas untuk pelajaran, tahu-tahu ada tiga anak di kelas 8 yang teriak dan kejang,” ujarnya.

Murid SMPN 14 Jember Kesurupan Massal Usai Ikuti Upacara Bendera

Menurutnya, tiga anak inu langsung dibawa ke ruang Bimbingan Konseling (BK) sekolah untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Namun hal tersebut tidak menyelesaikan keadaan. kata dia, justru kondisinya semakin parah, sebab siswa di kelas lain juga mengalami hal yang sama.

“Hingga pukul 9 pagi, setidaknya butuh waktu dua jam untuk mengkondisikan para siswa yang mengalami kesurupan,” ulas Surawi.

Surawi mengungkapkan, dari puluhan murid yang mengalami kesurupan ada tiga anak berteriak sambil kejang dan melontarkan permintaan.

Murid SMPN 14 Jember Kesurupan Massal Usai Ikuti Upacara Bendera

“Dia bilang kalau tidak dituruti akan banyak korban lagi. Mereka minta dibacakan yasin, ayat kursi serta sholawat,” katanya.

Berdasarkan hal itu, Surawi mengaku terpaksa mengambil langkah dengan mendatangkan tukang rukyah, supaya membantu mengobati siswa yang kehilangan kesadaran tersebut.

“Sempat memanggil orang-orang yang mampu mengatasi hal seperti itu. Serta berkoordinasi dengan para wali murid agar segera menjemput putra-putrinya,” ucapnya.

Surawi menyatakan, harus memulangkan seluruh murid di lembaga pendidikannya, guna mencegah kemungkinan lebih buruk lagi.

“Anak-anak kami pulangkan karena kondisi lumayan chaos. Tapi besok sudah bisa belajar seperti biasa, kecuali yang 32 itu kami liburkan,” ucapnya.

{ Sisworo }

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id