Media Suara Rakyat Indonesia.id

Kejari Blitar: Korupsi Penyakit Sosial

Kejari Blitar: Korupsi Penyakit Sosial
Dok, foto; Kejari Blitar: Korupsi Penyakit Sosial. Plh. Kejari Blitar (tengah) beserta jajaran saat foto bersama dengan Kadis Pendidikan Kabupaten Blitar. Jum'at (6/12/2024).

Blitar, MSRI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Blitar menggelar peringatani hari anti korupsi se dunia (Hakordia) bersama pelajar SMA, SMK dan yang sederajat se Kabupaten Blitar, Jumat (6/12/2024).

Kegiatan ini mengusung tema “Bersama Melawan Korupsi Untuk Indonesia Maju” digelar di gedung Aula Kejari Blitar.

Plh Kepala Kejari Blitar, Andrianto Budi Santoso menyampaikan korupsi sebagai penyakit sosial yang bisa merusak banyak tatanan.

“Korupsi merupakan penyakit sosial yang bisa merusak fondasi moral, etika, dan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dia menegaskan korupsi adalah musuh bersama yang dampaknya bisa dirasakan dalam jangka waktu yang begitu lama.

“Korupsi merupakan musuh kita bersama yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Mungkin dampaknya tidak bisa langsung kita rasakan hari ini, tapi untuk adik-adik sebagai penerus bangsa dampaknya pasti akan terasa suatu hari nanti,” imbuhnya.

Tak hanya itu, untuk memberantas korupsi ini harus dimulai dari diri sendiri dan harus dimulai sejak dini.

“Pemberantasan korupsi itu harus dimulai dari diri sendiri dan sejak dini. Dan itu menjadi tanggungjawab kita bersama. Jadi tanggungjawab itu tak hanya ada pada penegak hukum saja, tapi juga menjadi tanggungjawab semua,” tegasnya.

Dalam peringatan Hakordia tahun ini, dia berharap semua pihak saling sinergi dalam upaya untuk mmberantas penyakit korupsi.

“Dalam kegiatan Hakordia ini, saya berharap semua pihak bisa saling kerjasama dan bersinergi untuk bersama-sama melawan dan memberantas korupsi di Indonesia,” harapnya.

Tak lupa pula, dia mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk memulai memerangi korupsi dari diri sendiri. Dan hal paling mendasar adalah dengan menanam kejujuran dan integritas.

“Kita mulai dari diri sendiri dengan menanamkan nilai kejujuran, menjunjung tinggi integritas, dan menolak segala bentuk suap dan gratifikasi. Di tingkat sekolah adik-adik bisa dimulai dengan masuk sekolah tepat waktu dan jujur dalam mengerjakan tugas dan ujian sekolah,” pungkasnya.

{ Hariy/Red }

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id